SDN MARUNDA 02 PAGI
Bersemilir angin laut, bergemuruh debur ombakmu... 'Ku belajar bersamamu, 'tuk menggali dan menuntut ilmu. Dengan restumu ayah-ibu, 'ku belajar bersama guru... Tuhan berkati kami ilmu, tuk bekal kelak hidupku... 'Ku taati ayah-ibu, 'ku patuhi guruku. 'Kan 'ku gali segala ilmu, 'ku amalkan di hidupku.... (Himne SDN Marunda 02)
Jumat, 23 Desember 2011
Cara Mudah Belajar Bahasa Indonesia & Matematika
Bahasa Indonesia dan matematika boleh dibilang menjadi pelajaran yang tak disukai sebagian besar anak-anak di sekolah. Matematika dianggap rumit karena harus berhitung sedang bahasa membuat siswa mesti pandai merumuskan kata serta kalimat. Padahal kalau bisa menguasai dua mata pelajaran tersebut otomatis akan lebih mudah untuk memahami mata pelajaran lainnya.
Faktor penyebab anak-anak kesulitan memahami suatu mata pelajaran beragam. Mulai dari faktor fisiologis, sosial, kejiwaan, intelektual dan pendidikan. Karena itu beragam pula cara untuk membantu anak yang berkesulitan belajar di sekolah. Salah satunya lewat buku Assesment dan Remedial. Buku ini digagas oleh Hellen Keller International (HKI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Koordinator Untuk Pendidikan dan Disabilitas Hellen Keller International Vitriani masih banyak anak-anak Indonesia yang kesulitan memahami pelajaran bahasa Indonesia dan matematika. ”Sebagian anak-anak di pendidikan dasar mengalami kesulitan, membaca, menulis dan berhitung,” ujar Vitriani. Hal yang sama diungkapkan oleh Guru Pembimbing Khusus di SDN Marunda 02 Pagi, Untung Sudrajat.
Jumat, 16 Juli 2010
PIDATO PERPISAHAN KELAS 6 SDN MARUNDA 02 PAGI
Disampaikan secara lisan (tanpa teks)oleh Sri Mulyani Zumrotin (Kelas 6B)
dalam acara Perpisahan Kelas 6 SDN Marunda 02 Pagi
di Lokawisata Lembur Pancawati
Bogor, 19 Juni 2010
Assalamualaikum wr wb
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Rabbi, yang mana pada kesempatan kali ini kita dapa berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat. Amien ya Robbal ‘alamien
Minggu, 25 April 2010
GEBYAR HARDIKNAS DI SEPANJANG JALAN THAMRIN
Ahad, 25 April 2010
Oleh Untung S. Drazat
Inilah kali pertama sekolah ini mengikuti event Dinas Pendidikan Nasional Provinsi DKI Jakarta berupa aktivitas pameran dan aksi unjuk kebolehan yang diadakan di sepanjang jalan Thamrin, hari ini, Ahad 25 April 2010.
Ajang pameran tersebut bisa berupa kegiatan menampilkan benda-benda hasil karya anak atau warga sekolah secara keseluruhan. Misalnya, karya tulis anak, hasil kerajinan tangan maupun foto-foto dan majalah dinding yang menggambarkan portofolio dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Pameran bisa juga diisi dengan unjuk kebolehan dan kreativitas anak-anak, seperti tarian khas Betawi, marching band, silat, atau unjuk kerja mengenai program-program khas yang dimiliki masing-masing lembaga yang diwakilinya. Dalam kegiatan ini SDN Marunda 02 Pagi menjadi salah satu sekolah yang mewakili kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Oleh Untung S. Drazat
Persiapan awal tak begitu terasa…
Persiapan akhir memenatkan mata…
Proses pelaksanaan seru tak terkira…
Alhamdulilah kini letih-kantuk terbayar juga
Inilah kali pertama sekolah ini mengikuti event Dinas Pendidikan Nasional Provinsi DKI Jakarta berupa aktivitas pameran dan aksi unjuk kebolehan yang diadakan di sepanjang jalan Thamrin, hari ini, Ahad 25 April 2010.
Ajang pameran tersebut bisa berupa kegiatan menampilkan benda-benda hasil karya anak atau warga sekolah secara keseluruhan. Misalnya, karya tulis anak, hasil kerajinan tangan maupun foto-foto dan majalah dinding yang menggambarkan portofolio dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Pameran bisa juga diisi dengan unjuk kebolehan dan kreativitas anak-anak, seperti tarian khas Betawi, marching band, silat, atau unjuk kerja mengenai program-program khas yang dimiliki masing-masing lembaga yang diwakilinya. Dalam kegiatan ini SDN Marunda 02 Pagi menjadi salah satu sekolah yang mewakili kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Sabtu, 17 April 2010
Situs Eksternal - 5
SEKOLAH MANGKUK
Written by Redaksi , Thursday, 15 April 2010 08:13
Dikutip dari: http://cetak.batampos.co.id/inspirasi/5953-sekolah-mangkuk.html
Batam Pos. Aneh terasa judul di atas tetapi benar adanya. Adalah SDN Marunda 02, Cilincing, Jakarta Utara yang telah menerapkan sekolah mangkuk ini. Sebenarnya sih pola yang dilakukan di Jakarta ini menyontek pola yang dilakukan sebuah SD di Malang, Jawa Timur. Nah, tidak ada salahnya jika sekolah di Kepri ikut juga menyotohnya.
Sekolah mangkuk atau kelas mangkuk adalah sebuah cara untuk mengurangi sampah. Siswa yang jajan di kantin sekolah harus membawa mangkuk dan meletakkan penganan/jajan yang mereka beli di mangkuk. Pola ini demi menghemat penggunaan plastik/styrofoam alias gabus sebagai pembungkus makanan.
Awalnya memang sekolah harus modal dulu, yakni menyediakan mangkuk dan gelas untuk setiap siswa. Lalu, sekolah mewajibkan kantin untuk tidak melayani siswa yang jajan tanpa menggunakan mangkuk dan gelas sendiri. Yah, tentu saja sekolah harus menyediakan kantin dan melarang siswa untuk jajan di luar sekolah.
Written by Redaksi , Thursday, 15 April 2010 08:13
Dikutip dari: http://cetak.batampos.co.id/inspirasi/5953-sekolah-mangkuk.html
Batam Pos. Aneh terasa judul di atas tetapi benar adanya. Adalah SDN Marunda 02, Cilincing, Jakarta Utara yang telah menerapkan sekolah mangkuk ini. Sebenarnya sih pola yang dilakukan di Jakarta ini menyontek pola yang dilakukan sebuah SD di Malang, Jawa Timur. Nah, tidak ada salahnya jika sekolah di Kepri ikut juga menyotohnya.
Sekolah mangkuk atau kelas mangkuk adalah sebuah cara untuk mengurangi sampah. Siswa yang jajan di kantin sekolah harus membawa mangkuk dan meletakkan penganan/jajan yang mereka beli di mangkuk. Pola ini demi menghemat penggunaan plastik/styrofoam alias gabus sebagai pembungkus makanan.
Awalnya memang sekolah harus modal dulu, yakni menyediakan mangkuk dan gelas untuk setiap siswa. Lalu, sekolah mewajibkan kantin untuk tidak melayani siswa yang jajan tanpa menggunakan mangkuk dan gelas sendiri. Yah, tentu saja sekolah harus menyediakan kantin dan melarang siswa untuk jajan di luar sekolah.
Jumat, 16 April 2010
Situs Eksternal - 1
SPECIAL CHILDREN FIND ACCEPTANCE IN NORTH JAKARTA CLASSROOMS
By Nurfika Osman
December 15, 2009
Children with special needs are getting much needed attention at the Marunda SD 02 elementary school in North Jakarta, even though they’ve had to share a classroom with regular students.
Seventy-one students at Marunda — or more than one out of seven of the school’s total population of 529 students — are categorized as having learning disabilities. The special students suffer from autism, attention-deficit hyperactivity disorder or physical disabilities.
Under a conventional educational system, special-needs students would be enrolled in schools that specifically address their needs. Marunda, however, doesn’t mind integrating them into a regular classroom setup.
“These students must be included in society,” said Bedjo Sujanto, rector of the Jakarta State University (UNJ). “We mustn’t let these children feel that they’re different from society.”
Situs Eksternal - 2
PEMAHAMAN SANITASI BERSIH HARUS SEJAK DINI
Rachmad Yuliardi Nasir
9 Desember 2009 17:23
Diambil dari:
Acara yang di buka di Istana Wapres oleh Wakil Presiden Boediono pada hari Selasa 8 Desember 2009, turut hadir Gubernur DKI Fauzi Bowo, serta para Menteri antara lain, Menkes, Mendagri, Meneg LH, Menteri PU, Kepala Bappenas. Juga diisi dengan talk show Menteri, pemberian penghargaan kepada kota pioner percepatan sanitasi, pameran sanitasi, diskusi media, pemutaran film, rakernas AKOPSI (Aliansi Kota Peduli Sanitasi), penampilan para duta sanitasi, diskusi inovasi pengelolaan persampahan dan air limbah, drainase perkotaan, sanitasi sekolah serta kunjungan ke lapangan.
Untuk melihat sanitasi bersih dari dekat peserta di ajak ke SD Marunda 02, Kelurahan Penjaringan, Halim Perdanakusuma serta ke Rawasari. Kunjungan tersebut dilaksanakan pada hari terakhir, yaitu Kamis 10 Desember 2009.
Pemahaman sanitasi bersih harus dilakukan sejak dini seperti, buang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan, cuci tangan dengan sabun setelah BAB, mau makan dan setelah beraktivitas.
Kamis, 15 April 2010
Situs Eksternal - 3
HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA:
Pesan Hidup Sehat dari Ujung Utara Jakarta
Ditulis Oleh:
Sari Wattimena, Sugiantoro, Ulina Nababan, ESP
Dikutip dari:
http://www.esp.or.id/2008/11/24/marunda-2/
ESP-Jakarta. Carilah lokasi SD Negeri Marunda 02 Pagi di peta Jakarta terbaru sekalipun. Niscaya, yang akan Anda temukan hanyalah halaman berisi informasi koordinat sebuah rawa bakau di ujung utara Jakarta. Masih penasaran ingin datang ke sana? Siapkan mental untuk menyusuri jalan raya penuh debu, lubang dan bergelombang yang didominasi truk dan kontainer. Satu kilometer sebelum tiba di tujuan, Anda harus menggulung celana dan mengganti sepatu dengan sandal jepit. Karena air pasang setinggi betis akan menemani perjalanan Anda sebelum tiba di gerbang sekolah.
Lokasi yang terpencil boleh saja melenyapkan nama SD ini dari peta Jakarta. Tapi tanggal 18 Oktober 2008, 16 guru dan 400-an murid sekolah ini setidaknya berhasil menjadikan sekolah mereka muncul dalam ”peta” dunia kesehatan dan sanitas Indonesia. Ya, SD Negeri Marunda 02 Pagi ini menjadi pusat perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Dunia 2008 dalam bentuk festival kesehatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah bekerja sama dengan ESP, Aman Tirta, Helen Keller Indonesia dan Dettol.
Pesan Hidup Sehat dari Ujung Utara Jakarta
Ditulis Oleh:
Sari Wattimena, Sugiantoro, Ulina Nababan, ESP
Dikutip dari:
http://www.esp.or.id/2008/11/24/marunda-2/
ESP-Jakarta. Carilah lokasi SD Negeri Marunda 02 Pagi di peta Jakarta terbaru sekalipun. Niscaya, yang akan Anda temukan hanyalah halaman berisi informasi koordinat sebuah rawa bakau di ujung utara Jakarta. Masih penasaran ingin datang ke sana? Siapkan mental untuk menyusuri jalan raya penuh debu, lubang dan bergelombang yang didominasi truk dan kontainer. Satu kilometer sebelum tiba di tujuan, Anda harus menggulung celana dan mengganti sepatu dengan sandal jepit. Karena air pasang setinggi betis akan menemani perjalanan Anda sebelum tiba di gerbang sekolah.
Lokasi yang terpencil boleh saja melenyapkan nama SD ini dari peta Jakarta. Tapi tanggal 18 Oktober 2008, 16 guru dan 400-an murid sekolah ini setidaknya berhasil menjadikan sekolah mereka muncul dalam ”peta” dunia kesehatan dan sanitas Indonesia. Ya, SD Negeri Marunda 02 Pagi ini menjadi pusat perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Dunia 2008 dalam bentuk festival kesehatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah bekerja sama dengan ESP, Aman Tirta, Helen Keller Indonesia dan Dettol.
Langganan:
Postingan (Atom)