Pages

Minggu, 25 April 2010

GEBYAR HARDIKNAS DI SEPANJANG JALAN THAMRIN

Ahad, 25 April 2010
Oleh Untung S. Drazat

Persiapan awal tak begitu terasa…
Persiapan akhir memenatkan mata…
Proses pelaksanaan seru tak terkira…
Alhamdulilah kini letih-kantuk terbayar juga

Inilah kali pertama sekolah ini mengikuti event Dinas Pendidikan Nasional Provinsi DKI Jakarta berupa aktivitas pameran dan aksi unjuk kebolehan yang diadakan di sepanjang jalan Thamrin, hari ini, Ahad 25 April 2010.

Ajang pameran tersebut bisa berupa kegiatan menampilkan benda-benda hasil karya anak atau warga sekolah secara keseluruhan. Misalnya, karya tulis anak, hasil kerajinan tangan maupun foto-foto dan majalah dinding yang menggambarkan portofolio dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Pameran bisa juga diisi dengan unjuk kebolehan dan kreativitas anak-anak, seperti tarian khas Betawi, marching band, silat, atau unjuk kerja mengenai program-program khas yang dimiliki masing-masing lembaga yang diwakilinya. Dalam kegiatan ini SDN Marunda 02 Pagi menjadi salah satu sekolah yang mewakili kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.




Tema khusus yang diusung SDN Marunda 02 Pagi dalam kiprah Gebyar Hardiknas kali ini adalah berkaitan dengan lingkungan, yaitu Clean, Green, and Health (Bersih-Hijau Sehat). SDN Marunda 02 Pagi seakan ingin menghapus citra bahwa sekolah di wilayah pesisir dan terpencil tidaklah harus kumuh, gersang dan tak sehat. Sebagaimana telah diketahui sekolah ini sudah banyak mengikuti event yang berkaitan dengan tema kesehatan dan lingkungan. Kerjasama kami dengan lembaga pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang ini (seperti ESP-USAID, Duta Air LP3ES, dan lain-lain) merupakan contoh kongkret seriusnya sekolah ini dalam hal tatakelola kesehatan lingkungan atau sanitasi.

Oleh karenanya, selain menampilkan kesenian khas Betawi, seperti tari Ondel-ondel dan Marawis yang seru, dalam acara ini SDN Marunda 02 Pagi menampilkan juga hasil karya keterampilan menganyam tas dari limbah plastik pembungkus (saat pameran, salah satunya diminati pengunjung dan alhamdulillah, dibeli…!), briket kertas dari limbah kertas, kompos limbah rumah tangga, dan kampanye cuci tangan pakai sabun. Tak lupa sekolah ini menampilkan majalah dinding yang menggambarkan portofolio aktivitas program sanitasi, baik yang tengah dan telah dilaksanakan juga berupa pengakuan khusus dari LSM yang membina serta klippng liputan media massa atas kiprah sekolah ini.

Untuk masalah fisik, kami mungkin sudah memulainya sejak minggu lalu. Tetapi untuk persiapan non-fisik kami sudah lama menyiapkannya. Persiapan fisik yang dimaksud adalah penyediaan materi aksesoris dan pernak-pernik pameran karena materi utamanya tinggal kita ‘ambil’ dari yang sudah ada di sekolah. Adapun persiapan fisik lainnya yang berupa kesiapan akomodasi dan teknis transportasi menjadi hal yang cukup menantang bagi kami. Maklum lokasi sekolah kami relatif “jauh” dari pusat kegiatan. Bagaimana para guru mempersiapkan stand sampai lewat tengah malam atau bagaimana cara agar anak-anak dapat hadir dan siap di lokasi kegiatan sebelum pukul 6.00 pagi akan menjadi tantangan tersendiri dan agaknya akan pengalaman yang tak terlupakan.

Atau bagaimana perasaan anak-anak harus menginap di rumah salah satu guru di daerah Sukapura, Cilincing; atau bagaimana cara membujuk anak-anak harus lekasi tidur karena esoknya mereka harus bangun lebih dini dari biasanya juga akan menjadi kenangan yang membekas.

Alhamdulillah, secara umum kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan sukses. Sebagian anak-anak heran, “Kok acaranya diadakan di jalan?” atau “kok, tidak ada kendaraan bermotor kecuali busway-Transjakarta yang boleh melintas di jalan itu?” Global warming seakan menjadi konsep yang lamat-lamat akan mereka pahami. Namun, di sekolah kami hal itu tidak sekadar menjadi konsep tetapi sudah kami mulai melaksanakan upaya pengurangan dampaknya. Pemanfaatan limbah plastik atau limbah kertas yang didaur ulang merupakan salah satu respon kita terhadap “ancaman” global warming tersebut

Kami, para guru, komite sekolah dan anak-anak bisa memetik pengalaman, pelajaran dan hikmah, bahwa kesungguh-sungguhan diri dan kerjasama antar komponen merupakan kunci sukses dan lancarnya kegiatan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda punya komentar? Ketiklah di boks yang disediakan!
Terimakasih....